Sudahkah syukur-mu melebihi pinta-mu?


Kadang tanpa sadar dalam doa maupun diluar doa banyak hal yang kita inginkan, bahkan ketika kita menerka-nerka.

Mulai dari bangun tidur sampai akan tidur lagi, banyak pinta yang ingin segera kita dapatkan.

Lupa bersyukur, justru menambah ingin lagi.

Melihat si A punya mobil, kita jadi menginginkan. Padahal bisa jadi dalam waktumu sekarang, Allah masih memberi kendaraan motor karena kamu belum membutuhkan mobil. Begitupun yang memiliki sepeda kayuh atau mungkin masih diberikan nikmat bisa berjalan. 

Juga ketika kamu tak lolos seleksi PTN/seleksi PNS. Mungkin Allah menginginkanmu untuk belajar dan mencari pengalaman lagi di tempat lain. Sehingga akan ada pelajaran atau perubahan yang kamu dapatkan.

Mungkin juga ketika bisnismu belum lancar. Allah menginginkanmu untuk bertemu dan bersilaturahmi dengan banyak orang lagi, dengan orang yang sudah dikenal maupun orang baru. Dari situ kita semakin mempunyai net working yang luas. Mungkin dari situ juga kita akan mendapatkan ilmu yang bisa kita apply untuk bisnis kita kedepan.

Ada yang bisnisnya lancar tapi belum Allah beri inisiatif untuk mengembangkan, yaitu membuka cabang. 

Ada yang bisnisnya penuh lika-liku, akhirnya memiliki cabang banyak.

Ada yang sudah lama memiliki niat untuk memulai bisnis, tapi belum Allah beri kesempatan. Justru ia diberikan jalan untuk mentransfer ilmu. Mengisi seminar, workshop, juga mungkin menjadi dosen. 

Namun sejatinya nikmat bukan hanya soal pencapaian. Nikmat sebenarnya ada dalam prosesnya, proses untuk mencapainya.

“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An Nahl: 18)

Ketika bangun tidur untuk memulai aktivitas bisa membuka mata, menghirup udara segar dari hidung yang masih bisa berfungsi, mendengar adzan dari telinga yang normal. 

Juga ketika Allah beri dorongan kita untuk mau melakukan ibadah wajib setiap waktu dan melakukan ibadah sunnah.

Allah maha membolak-balikkan hati makhluk-Nya. Wajibnya kita selalu meminta hidayah agar Allah beri iman selalu didalam diri kita.

Berdoalah agar cita-cita kita merupakan jalan yang baik, jalan yang Allah Ridhai. Setiap langkah kita untuk mencapainya ada kebaikan disana, sehingga Insyaallah akan menjadi berkah.  


”Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang.” (HR. Bukhari no. 6412, dari Ibnu ‘Abbas)

Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah berkata, “Jika dirimu tidak disibukkan dengan hal-hal yang baik, PASTI akan disibukkan dengan hal-hal yang batil.” (Al Jawabul Kaafi : 156)

Komentar

Postingan Populer